Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Kuliner #13 : Magal - Korean BBQ House

Buka puasa bersama hari Minggu ke Seorae, Senin ke Magal. Mampus kolesterol! Berawal dari teman kantor yang heboh hunting tempat makan, dia yang banyak pengennya, akhirnya menemukan promo buka puasa all you can eat di Magal 109.000,- ++ Rupiah saja minimal 4 orang untuk hari Senin sampai Jum'at, yang normalnya 168.000,- ++. Menarique. Siang dia ngeshare info, sorenya kami langsung cus. Berhubung gak pake reservasi.  Lokasinya di Central Pavilion di jalan Letkol Iskandar (Bekas kantor Poltabes lama) atau daerah Dempo dimana di dalamnya ada Magal, Kedai Kopi 7, Pempek Taman Kenten 888, dan Wong Eatery and Drinks. Ada beberapa syarat yang salah satunya harus instal aplikasi IMGO di hp atau search aja Magal yang developernya Smile Design Studio. Terus syaratnya harus selesai dalam waktu 75 menit, jadi berasa lomba makan, cepet-cepetan. Soalnya kalo tambah waktu harus bayar 50ribu lagi. Belum lagi makanan gak boleh ada yang sisa, ini cuma buat daging-dagingan aja. Menu la

Kuliner #12 : Seorae - Makanan Korea di Heavenly Land Mall

Buka bersama kali ini cari yang bisa bakar-bakaran. Opsi restoran Korea di Palembang ada Seoul Restaurant, Magal, Soonfat, Seorae dan Patbingsoo. Awal reservasi karena bawaan puasa jadi salah tempat, kami booking Patbingsoo, ternyata gak ada bakar-bakaran. Jadi kami pindah ke Seorae. Berhubung Patbingsoo dan Seorae satu manajemen, jadi boleh-boleh aja. Lokasinya dekat Ramayana, masuk ke area parkir Ramayana, gedungnya searah jalan keluar parkir. Gedung Heavenly Land Mall, jelas terlihat terang benderang warna biru. Tempat makan ada di lantai 3. Kalau habis makan mau langsung tidur di hotel, ada juga hotel di lantai 2. Di lantai 3 ini cuma ada Seorae, Patbingsoo, Heaven's Kitchen, Sumo Sushi. Sebelum jam 6 belum terlalu rame karena sepertinya bukan tempat favorite buat buka bersama. Sampai kami selesai makanpun cuma ada kami bertiga dan sepasang orang yang buka puasa disana. Selebihnya orang-orang Chinese semua. Makanan Buka Puasa Free Steamed rice 10.800 dan co

Day 4 - 30 April 2019, Kuala Lumpur (Creacion & Simplisity di Jakel Mall)

Gak kerasa sudah 4 hari di Kuala Lumpur.   Ini aja berasa masih kurang. Yah bisa dibilang pas sih 4 hari kalau sesuai schedule yang saya buat. Pesawat hari ini jam 3 siang. Siip, masih ada waktu sampai jam 12 buat ke tempat yang belum didatangi sama belanja   yang kurang-kurang. Rencana pagi ini mau ke Eco Park yang seharusnya itu kemarin pagi, terus berenang di apartemen, ke My Din lagi dan Jakel Mall. Wuih banyak yah. Tapi ampun banget deh ini, Jakel Mall yang tinggal nyebrang doang tapi belum sempat kesana sama sekali. Kan memang rencana awal pilih penginapan di Maytower biar dekat Jakel Mall. Kolam berenang ada di lantai 8 yang bisa diakses dengan tap kartu kamar. Tapi teman lagi gak pengen berenang. Mungkin dia lelah. Okelah kalau begitu, kita cancel berenang. Lalu saya memutuskan untuk mandi dulu buat ke Eco Park. Selesai mandi, hujan deras di luar. Ditungguin berapa lama gak reda juga. Okesip, Eco Park pun cancel. Hujan lumayan deras. Yaudahlah kami jalan aja buat

Day 3 - 29 April 2019, Kuala Lumpur (Pavilion Mall, MyDin Masjid India, Alor Street Art, Changkat Walking Street, River of Life)

Pagi ini ke lapangan merdeka, yang seharusnya itu kemarin. Keluar apartemen jam 10 dengan Grab seharga 12RM. Stop di depan Bangunan Sultan Abdul Samad. Bangunan ini bagusnya difoto dari lapangan merdeka jadi bisa full terlihat. Sultan Abdul Samad Building (foto lama) Menyeberang ke KL City Gallery. Saya sudah siap mau bayar tiket masuk 10RM per orang (berdasarkan website), tapi ternyata gratis. Saya tanya kenapa gratis, apa mungkin cuma khusus hari ini atau karena ada acara, ternyata gak, KL City Gallery digratiskan sudah kurang lebih 4-5 bulan terakhir. Zaya zuka yang gratiz-gratiz begini, hehehe. Kalau dulu, tiket masuk 5RM bisa dibelanjakan di toko souvenir. Di lantai bawah setelah Information Centre, ada foto-foto dan miniature KL jaman dulu. Masuk lagi, dan ada sedikit perubahan, 2 tahun lalu yang dipajang adalah lukisan-lukisan, sekarang lebih ke foto-foto Malaysia. Di dekat WC ada galeri batik, tapi gak kesana karena WCnya bau. Mau lanjut ke lantai 2, Bapak g