Langsung ke konten utama

Postingan

Kuliner #19 : Kampung Kecil Plaju - Rumah Makan Lesehan

Tempat makan ini salah satu yang paling rame di Plaju, apalagi saat buka puasa. Sama satu lagi Sambal Lalap di Jalan Jaya. Cuma baru sempet kesini. Yang kami pesan adalah menu "Paket Nasi". Gurame Sambal Bali 32k Udang masak telor asin 35k Udang goreng tepung 35k Jadi saya cobain Sambal Bali alias sambal matah. Langit-langit mulut berasa kaya ada api unggun, panas! Beda kaya sambal matah yang pernah dicoba, biasanya selalu bisa dimakan dan habis, yang ini tuh gak habis karena terlalu pedas. Saya cobain juga sambal di udang itu aja udah pedas, ternyata yang sambal bali lebih gila! Not recommended buat yang lemah kaya aquh. Menu selanjutnya adalah udang masak telur asin atau nama kerennya salted egg prawns. Makanan dengan campuran salted egg familiar buat saya baru satu tahun belakangan. Untuk menu ini asinnya pas dan sangat bisa dinikmati. Kriuk dari tepung udangnya juga masih terasa renyah. Apalagi untuk menu udang goreng tepung satunya, renyah dan g

#Kuliner 18 : Esodji Cafe - All Day Dining

Mau review tempat makan di mall itu rasanya mainstream ya. Tapi berhubung cafe ini bisa terbilang baru, sekitar 3 bulan. Lagi keliling-keliling Palembang Icon, nyobain tempat makan yang belum pernah. Ya ini, Esodji Cafe. Sesuai namanya All Day Dining, yang artinya segala makanan ada untuk pagi, siang sampai malam hari, dari appetizer, makanan utama, sarapan, soup, salad, snack, mie, dessert. Lengkap! Pas lagi makan malam, jadi menu ini yang kami pilih. Mie Godog 29.800 Karena saya agak noraq gitu ya, saya nanya tuh ke waiter, mie godog ini apa? Dari tampilannya sih mirip mie jawa. Kata masnya sih iya. Pas datangpun iya dong sama aja rasanya dengan mie jawa. Untuk mie godog ini saya kasih jempol like yang banyak, karena beneran enak, rasanya pas, krenyes, maknyus. Apalagi sruput kuahnya pas masih panas, niqmad tyada tara. Baunya aja harum, manis, asin, kuah kaldunya, sedap pas. Tapi tetep ya bakal ada perbandingan. Walaupun pengalaman makan mie jawa saya gak banyak,

#Kuliner 17 : Baropi Grill

Akhirnya nyobain juga maem di Baropi Grill & Coffee. Tempatnya di kawasan Komplek Rajawali Village, bersebelahan dengan Baropi Kuring & Seafood. Pertama masuk langsung ditawarin mau regular atau all you can eat. All you can eat dikasih waktu 90 menit, syarat dan ketentuan lainnya ada fotonya di bawah. Karena emang lagi pengen ngobrol lama, jadi pilih yang regular. Combo 40k  (Lamb Meat, Australian Sirloin, Short Plate, Rump Side) saus BBQ Fillet Chicken Breast 15k saus spicy Dory Fish 20k saus spicy Soal daging-dagingan, saya gak terlalu milih jenis daging apa, karena buat saya hampir sama aja gitu rasanya, wkwkwkland. Oiya, saus untuk rendaman daging bisa dipilih. Ada 4 rasa, spicy, bulgogi, sweet dan barbeque. Sayangnya saat itu marinated atau saus yang tersedia cuma ada spicy dan barbeque.  Kami pesan yang combo biar dapat 4 macam daging dengan saus barbeque. Karena sausnya melimpah ruah, dagingnya jadi berendam gitu, auto berasa banget pedasnya.

Book Review #1: My Trip My Ibadah

Setelah sekian banyak buku yang sudah masuk list untuk di review, baru yang ini kesampaian. Kadang sampai lupa apa yang mau ditulis, jadilah mager buat postingan review buku. Saya sebenarnya gak pernah tau buku apa yang saya pengen baca. Kadang menyesuaikan keadaan saat itu atau random aja. Sampai suatu hari keliling Gramedia dan ketemu sama buku ini, baru saya tau kalau buku seperti inilah yang saya cari-cari. Karena secara judul aja, buku ini sudah sangat mewakili apa yang sebenarnya saya butuh, traveling dengan bonus pahala yang membawa berkah dan diridhoi Allah SWT. Lihat, dari judulnya aja "My Trip My Ibadah", terlihat seperti nama program acara traveling yang hits ya. Apalagi ditambah dengan tagline "Serunya Jalan-jalan Sambil Meraih Pahala". Sampulnya juga lucu dan menyesuaikan, 4 orang dalam mobil van dengan tas terikat di atasnya, gambar jalanan, ditambah ada peta dunianya. Rangkuman di cover belakang pun sangat menarik, dimana buku ini me

Plus dan Minus Solo Traveling Buat Cewek

Cowok traveling sendiri? Biasa... Tapi kalau cewek, apa gak takut? Jangan takut dong. Boleh dicoba dan harus dicoba, paling gak sekali seumur hidup. Gak semua orang bisa menemukan partner traveling sehati dan sejiwa. Kalau susah nyarinya dan males ikut open trip, ya udah cobain solo traveling. Buat seorang introvert seperti saya yang kalau nonton, makan, jalan ke mol lebih suka sendiri, solo traveling rasanya yaaah beda-beda tipislah. Tapi pasti ada plus minusnya dong. Ini berdasarkan pengalaman saya saat pertama kali solo traveling ke Singapore di pertengahan tahun 2018 lalu. Minusnya dulu ya: 1. Susah buat foto Hal pertama yang paling terasa adalah susah mau foto-foto. Gak ada yang fotoin. Mau bawa tripod ribet, berat lagi. Hasilnya yang selfie gak cakep-cakep amat, yang pake timer malah salah fokus. Jadinya banyak foto landscape, itung-itung improve skill foto. Saya pun orangnya suka gak enakan minta tolong ke orang asing. Yah paling sekali dua kali doang. Kadang

Review Apartemen di Kuala Lumpur

Setiap traveling beramai-ramai, saya lebih memilih apartemen. Selain bisa berkumpul bersama, fasilitas yang ditawarkan oleh apartemen lebih lengkap. Jadi walaupun sedang di tempat orang, tapi berasa di rumah. 1. Vortex Suites (12, Jalan Sultan Ismail, Kuala Lumpur) Ini adalah apartemen paling dekat dengan Petronas Twin Towers yang pernah saya coba, kurang lebih 700 meter. Kalau jalan kaki sekitar 10 menit. Yang saya rasakan adalah sebuah kenikmatan bisa stay di dekat landmark paling top di Malaysia. Apartemen ini dilengkapi dengan mailbox. Di bawah juga ada minimarket 24 jam, security 24 jam. Tempat makan kaki lima juga ada di belakang tower. Tapi sayang, kolam renang disini harus bayar. Terakhir yang saya baca sekitar RM 20. Kolam renang dan gym di lantai 6 jam operasionalnya Senin-Jum'at dari 07.00-22.00, weekends 08.00-20.00. Fasilitas parkirnya terbilang mahal. Secara fasilitas kamar adalah minimalis modern. Sebagian besar yang saya ketahui kalau disini ruang