Langsung ke konten utama

Day 1, 13 Januari 2016, Palembang-Jakarta-(Hong Kong)

My first independent trip. Selain karena jiwa dan raga sudah sangat sangat butuh liburan, trip ini terjadi juga gara-gara mupeng yang katanya KKL mau ke Australia tapi gak ada kelanjutan, akhirnya gak jadi. Jadilah nekat traveling sendiri. Gak nyangka bisa sampai Hong Kong. Awal rencana saya dan teman saya pengen coba ke Singapore atau Malaysia. Tapi setelah dipikir-pikir, kurang greget kalo mau dihabiskan dalam waktu seminggu. Tiba-tiba obrolan kami ke Hong Kong. Setelah browsing google “tempat wisata di Hong Kong” ternyata banyak dan tempatnya kece-kece juga. Makin di cari tau, makin cinta deh. Mungkin udah jodoh juga kali ya, *eh. Bahaya nih dari cuma liat gambar jadi pengen beneran. Sekalian deh pengen coba musim dingin kaya apa. Pake coat, boots, syal kayanya lucu juga. Musim dingin di Hong Kong gak ada saljunya, paling gak di Macau ada sih kalo lagi beruntung. Kenapa gak langsung ke negara yang bersalju? Takut gak tahan dingin, hehe. Jadi musim dingin di Hong Kong buat gaya-gayaan percobaan dulu.

Hong Kong dan Macau

Karena ini perdana, kami bertiga sama-sama gak ada pengalaman, jadilah kami bingung disana nanti gimana. Tanya sana sini sama travel agent dan semuanya mehong beeeebbb... Dan gak bakal puas, secara ikut tur gitu kan. Sampai cari kenalan orang Indonesia di Hong Kong lewat medsos juga gak berhasil. Browsing lagi, ketemu sama Travelawan yang bilang kalo ke Hong Kong gak perlu tour guide. Browsing lagi sana sini cari pengalaman yang backpackeran, mereka bilang disana gampang karena petunjuk jalan jelas. Makin optimis buat berani backpackeran.

Awalnya itinerary kami dari Bangkok, terus Hong Kong, Macau sama Shenzhen. Di Bangkok rencananya transit aja soalnya cuma pengen ke Madame Tussauds liat patung Justin Bieber, hehehe. Berfaedah sekali cuma mau liat patung. Tapi cuma punya waktu 5-6 hari kayanya bakal gak puas deh. Lagian ke Shenzhen mesti pake VOA gitu. Jadi Bangkok sama Shenzhen di cancel dulu. Fokus sama Hong Kong dan Macau, biar penjelajahan makin maksimal. Enaknya gitu sih. Kalo ke suatu Negara jangan nanggung, explore semuanya biar gak penasaran dan terpuaskan. Sayang dong udah modal banyak tapi akhirnya gak puas. Bener aja, 6d5n  disana masih kurang puas. Tambah satu hari aja bakal pas deh.

Kenapa Hong Kong?
Gak perlu visa jadi gak ribet. Hong Kong punya image surga belanja. Kelebihan lainnya adalah Hong Kong jadi salah satu Negara dengan ter- ter- yang banyak, pada saat itu.
1. Hong Kong adalah salah satu negara dengan gedung pencakar langit terbanyak hampir dua kali dari New York.
2. Pollock’s path street adalah property termahal di dunia.
3. ICC gedung tertinggi nomor 7 di dunia.
4. Mid-Level Escalator yang rupanya travelator terpanjang di dunia.
5. Pertunjukan "Symphony of Lights" tercatat di Guinness World Records sebagai "Sinar Cahaya Permanen dan Pertunjukan Suara Terbesar" di dunia.
6. Peak Tram menjadi trem kabel pertama di Asia dan tetap menjadi salah satu rel kabel tertua dan tercuram di dunia.
7. Cable car yang ada di kota Ngong Ping 360 adalah transport udara dengan kabel terpanjang di Asia.
8. Jembatan Tsing Ma yang membentang sepanjang 1.377 meter, adalah jembatan suspensi terpanjang di dunia dengan rel sekaligus jalan raya, 100 meter lebih panjang dari jembatan Golden Gate, San Fransisco.
9. Kereta Tram Hong Kong adalah yang terbesar di dunia karena dua tingkat, yang setiap harinya membawa sekitar 230.000 penumpang.
10. Hong Kong adalah tempat paling mahal di dunia untuk membeli rumah.

Untungnya cuma di dunia, gak pake dunia akhirat.

10 kelebihan diatas adalah yang cukup buat saya makin penasaran pengen kesana. Dengan kata lain, Hong Kong yang bisa dibilang negara kecil tapi bisa punya banyak keistimewaan. Cuma satu kekurangan Hong Kong, MAHAL!!!

Cantik Bingiiiiitzzz...
Source google
International Commerce Centre
Source google
Mid-Level Escalator
Source google

Day 1 ini saya ceritain tentang perjuangannya dulu. Setelah tekad udah bulat, hunting tiket dan penginapan dimulai. September 2015 dapet Garuda Indonesia Jakarta-Hong Kong one way yang lagi promo, 2.600.000. Langsung diamankan! Tiket pulang dapetnya Tiger Airways 2.200.000. Di total jadi 4.800.000. Gak sampai satu bulan kemudian sebuah tragedy terjadi. Garuda Indonesia Travel Fair Jakarta-Hong Kong return 4.100.000. Kaaannn abis itu drama deh kita. Hiks hiks. Baru tau kalo ada travel fair begituan. Coba dapet yang 4.100.000. Jadi terharu cenderung ke pengen nangis. Tapi gakpapa, pelajarannya jadi bisa cobain maskapai lain biar tau rasanya gimana (bisa aja Maimunah menghibur diri). Cek cek lagi ada Garuda Indonesia rute Palembang-Jakarta lagi promo, gak pake pikir panjang, langsung sikat. Tiket Jakarta-Palembang nanti aja beli pas pulang transit di Singapore.

Selesai urusan tiket pesawat, lanjut cari penginapan. Penginapan di Hong Kong ada banyak dan ada dimana saja. Tapi lebih direkomendasikan di daerah Tsim Sha Tsui, Mongkok atau Central. Tipikal hostel/guest house di HK kamarnya pas-pasan bener, dan tergolong agak mahal. Kalau mau yang murah, jangan ekspektasi lebih. Cari penginapan susah-susah gampang sih. Review dari para blogger ada Chungking Mansion, gedung yang isinya hostel/guest house, tempat makan, banyak toko-toko juga, jadi dikenal dengan tempatnya para backpacker karena murah, dekat akses MTR, dan dekat dengan banyak landmarks. Strategis banget pokoknya. Sebenernya saya pengen di hostel-hostel yang ada di gedung Golden Crown Court gak jauh dari Chungking mansion, kaya Golden Crown guest house, New Yui Fai, Wonderful Inn, dan Hao’s Inn. Karena lokasinya strategis juga, dan gak ada review serem kaya di Chungking Mansion. Tapi saat itu beda harganya sekitar 500.000-1.000.000 dengan hostel yang kami pilih di Chungking Mansion. Lagian udah gak available buat 5 malam. Jadi pilihnya si Cebu hostel di Chungking Mansion dengan harga 5 malam total 1.940 HKD buat triple. Kalo di rupiahkan permalam sekitar 700 ribuan. Mahal beb mahaaal buat kamar seuprit ituh! Sedih. Oiya, ada lagi Cebu Hotel di lantai 17 Chungking Mansion. Beda ya Cebu Hostel dengan Cebu Hotel. Cebu hostel saya pilih karena hasil baca-baca dari review di Agoda, Booking, Tripadvisor, dll sebagian besar positif, terutama tentang si pemilik/yang jaga hostelnya ramah dan sangat membantu. Cebu hostel letaknya di lantai 3, jadi kalopun lift penuh dan nunggunya lama, kita bisa pake tangga dan gak terlalu bikin capek.

Sesuatu yang sangat bikin capek itu adalah bikin itinerary. Browsing dan baca-baca. Sampai beli buku mas travelawan judulnya Happy Shopping Hong Kong. Baca bukunya saya jadi tambah pusing karena gak ngerti itu mol daerah mana, exit MTR A, B, C itu dimana. Jadinya modal nonton di youtube, baca blog dan catet tiap hal yang penting, liat google maps, disusun. Dan penyusunannya gak mudah buat saya, perlu disesuaikan dengan hari, jam, dan keadaan lainnya. Dan itu rasanya super sekali. Saya print itinerary, print juga map-map yang lain kaya rute MTR, semua map park di Hong Kong, dll biar gak mesti repot buka hp. Tapi hasilnya bener gak mengecewakan. Gak ada drama turis Indonesia kesasar, wahaha... Alhamdulillah paham semua yang dibuat di itinerary

Jadi, Palembang-Jakarta di flight malam, istirahat dulu di rumah teman yang juga partner traveling saya buat besok paginya berangkat beb...

Jadi teringat sesuatu yang pernah saya sampaikan ke partner traveling saya ini. Terkadang kita bisa mendapatkan sesuatu yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, apalagi sesuatu yang terus kita pikirkan dan kita kejar. Jadi yakin aja.

"Don't call it a dream, call it a plan". ~ unknown


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuliner #19 : Kampung Kecil Plaju - Rumah Makan Lesehan

Tempat makan ini salah satu yang paling rame di Plaju, apalagi saat buka puasa. Sama satu lagi Sambal Lalap di Jalan Jaya. Cuma baru sempet kesini. Yang kami pesan adalah menu "Paket Nasi". Gurame Sambal Bali 32k Udang masak telor asin 35k Udang goreng tepung 35k Jadi saya cobain Sambal Bali alias sambal matah. Langit-langit mulut berasa kaya ada api unggun, panas! Beda kaya sambal matah yang pernah dicoba, biasanya selalu bisa dimakan dan habis, yang ini tuh gak habis karena terlalu pedas. Saya cobain juga sambal di udang itu aja udah pedas, ternyata yang sambal bali lebih gila! Not recommended buat yang lemah kaya aquh. Menu selanjutnya adalah udang masak telur asin atau nama kerennya salted egg prawns. Makanan dengan campuran salted egg familiar buat saya baru satu tahun belakangan. Untuk menu ini asinnya pas dan sangat bisa dinikmati. Kriuk dari tepung udangnya juga masih terasa renyah. Apalagi untuk menu udang goreng tepung satunya, renyah dan g...

Kuliner #11 : Bang Rio - Warung Sop Khas Jakarta Cabang ke-Sekian

Malam seninan hunting tempat makan sampai ke Demang Lebar Daun. Nyobain makan di Warung Sop Bang Rio khas Jakarta, yang sebelumnya sudah lama pengen kesini karena ngetop di kalangan orang-orang di kantor. Baru hari itu kesampaian. Oiya, sesuai judulnya, atau saya yang salah tafsir, di daftar menu kan Warung Sop Bang Rio di Demang Lebar Daun ini adalah cabang "999" Bandung. Apakah cabang ke-999 atau namanya di Bandung itu "999" makanya dikasih apostrophe. Gak tau juga. Yang pasti katanya disini makanannya enak-enak. Pokoknya saya mau buktiin sendiri!  Sop Daging Has 20K Ampela Ayam 10K Nasi Putih 8K Saya itu bukan pecinta soup-soupan. Pas ngerasain soup khas Jakarta boleh dibilang rasanya lain dari yang lain. Kuah putihnya itu ternyata dari susu full cream. What? Soup pake susu? Terdengar aneh tapi enak loh. Kata temen sih rasanya udah sama percis kaya yang dijual di Jakarta. Kalau dilihat isi soupnya sedikit, mungkin sekitar 4 sampai 6 poton...

Kuliner #13 : Magal - Korean BBQ House

Buka puasa bersama hari Minggu ke Seorae, Senin ke Magal. Mampus kolesterol! Berawal dari teman kantor yang heboh hunting tempat makan, dia yang banyak pengennya, akhirnya menemukan promo buka puasa all you can eat di Magal 109.000,- ++ Rupiah saja minimal 4 orang untuk hari Senin sampai Jum'at, yang normalnya 168.000,- ++. Menarique. Siang dia ngeshare info, sorenya kami langsung cus. Berhubung gak pake reservasi.  Lokasinya di Central Pavilion di jalan Letkol Iskandar (Bekas kantor Poltabes lama) atau daerah Dempo dimana di dalamnya ada Magal, Kedai Kopi 7, Pempek Taman Kenten 888, dan Wong Eatery and Drinks. Ada beberapa syarat yang salah satunya harus instal aplikasi IMGO di hp atau search aja Magal yang developernya Smile Design Studio. Terus syaratnya harus selesai dalam waktu 75 menit, jadi berasa lomba makan, cepet-cepetan. Soalnya kalo tambah waktu harus bayar 50ribu lagi. Belum lagi makanan gak boleh ada yang sisa, ini cuma buat daging-dagingan aja. Menu la...