Day 4 – 16 Januari 2016, Hong Kong Island, Hong Kong

Tidur cuma 4 jam, jam 9 pagi sudah keluar dari hostel. Ngaret lagi dari jadwal yang mestinya jam 7 sudah keluar. Secara mau keliling-keliling di taman kota Hong Kong. Kami jalan kaki ke Victoria Harbour atau Star Ferry Terminal buat ke Hong Kong Island. Tapi sebelum itu mampir lagi ke Tsim Sha Tsui Promenade buat foto-foto di depan clock tower, tapi versi pagi, kan foto versi malamnya sudah. Pagi itu udaranya sejuk cuma bikin geli-geli, gak berasa kalo lagi musim dingin.

Clock Tower

Lanjut ke tujuan utama kami yaitu Hong Kong Island. Ada banyak cara untuk menyebrang ke Hong Kong Island. Bisa naik kapal star ferry, naik MTR, berenang, atau jalan di atas air. Naik kapal star ferry aja karena ongkosnya murah dan lebih aman daripada berenang. Bisa tap Octopus dan harganya cuma 3.2HKD. Kami pilih duduk di upper deck. Entrance lower deck dan upper deck beda ya, jangan sampai salah masuk. Gak lama nunggu dari kapal terakhir yang berangkat, giliran kapal kami. Buruan ambil tempat duduk sebelah kiri dekat jendela. Menurut saya Hong Kong Island lebih bagus view nya dari sebelah kiri. Perjalanan sekitar 10 menit tiba di Hong Kong Island.

Rencana menuju mid-level escalator. Mau cobain the longest outdoor covered escalator in the world, 800 meter beb... Starting point mid-level escalator ada di Hang Seng Bank. Kalo mau cepat ya pilih naik taxi aja. Tapi kami pilih jalan kaki. Lumayan jauh loh ini jalan kakinya, bisa 30 menitan. Rutenya dari pedestrian bridge, melewati Apple Store, masuk ke IFC mall, nanti bakal ada petunjuk ke mid-level escalator. Pas di IFC dan ketemu papan peta, keliatannya dari IFC menyebrang jalan untuk ke Hang Seng Bank, padahal nggak, kami menyebrang lewat pedestrian bridge. Kalau sudah sampai di Hang Seng Bank, tinggal jalan sedikit bakal ketemu sama lower mid-level escalator atau starting pointnya. Ribet? Gak dong. Saya aja cuma modal ingat Apple store, IFC sama Hang Seng Bank bisa ketemu tuh, gak pake nyasar. Hong Kong ini kota wisata, petunjuk-petunjuk jalan dan segala macamnya itu sudah pasti lengkap dan jelas. Jadi wajib dicoba nih jalan-jalan dengan escalator outdoor di tengah kota. Bisa liat daerah Soho walaupun gak sempet kesitu, liat aktifitas orang-orang sana waktu pagi.

Hong Kong Island masih foggy

Hong Kong Observation Wheel

Di dalam Hang Seng Bank ini starting pointnya mid-level escalator

Naik escalator terpanjang di dunia.

Sekitar 30 menit, akhirnya sampai juga di ujung mid-level escalator, jalan kekiri untuk lanjut ke Hong Kong Zoological and Botanical garden. Liat di peta gak begitu jauh, jadinya milih jalan kaki lagi. Tapi subhanallah jalannya berkelok-kelok, naik turun tangga gak ada habisnya. Pegel. Lama-lama bisa sixpack betis aing. Tapi Hong Kong memang selalu ada spot bagus buat foto. Dibawah jalanan pun ditata rapi.

Ini dia spot yang dimaksud

Ada hewan-hewannya juga, namanya aja zoological, hahah.

Bunga-bunga di HKZBG

Harusnya ke Hong Kong Park, tapi lagi gerimis, kaki sudah capek, dan sudah jam setengah satuan takut dim sum di kantin Mesjid Ammar habis, jadi nyerah. Kami nunggu transport di bus stop seberang Gereja Saint Joseph, yang sebenarnya kami gak tau rutenya gimana buat sampai ke Masjid Ammar. Mau naik taksi tapi gak ada yang stop. Gak tau kenapa. Eh, ketemu sama asisten rumah tangga yg lagi antar anak majikannya sekolah, orang jawa lagi. Kami tanya cara ke Masjid Ammar, si ibu bilang nanti ikuti aja adeknya, kalo dia bilang turun ya turun. Jadi kami gak tau saat itu naik bus apa, nomor berapa, jurusan apa dan turun dimana. Kalopun nyasar ya tinggal naik taksi. Karena di itinerary jadwalnya bukan begini. Setelah saya cek, kemungkinan kami turun di Hennesy road, seingat saya gitu. Turun bus, kami lanjut naik taksi. Kasih tau tujuan ke Oi Kwan road tapi driver taksinya gak tau, untungnya dia langsung tau kalo kami mau ke masjid, mungkin karena muka turis terus jilbaban lagi. Bayar taksi cuma 22HKD. Emang deket banget lokasinya dari tempat turun bus tadi.

Cus langsung naik ke restorannya di lantai 5. Waitress nanya untuk berapa orang, terus dapat tempat duduk, dikasih menu, baru silahkan pilih. Kalau kami setelah dikasih menu, kami ketempat meja pesanan buat nunjuk langsung gambar dimsum nya. Dan bener aja banyak yang sudah abis.

Nasi goreng dan dim sum datang, pas dicobain, dim sumnya asli enak enak enak bingiiitzzzz beb. Bumbunya berasa, sambel merahnya suka deh. Kalau nasi gorengnya sih biasa aja, kurang berasa bumbunya, enakan buatan sendiri, hehe. Saran saya belilah yang banyak, kalo perlu take away, karena enak, mengenyangkan, dan murah, yang penting halal. Harga dim sum mulai dari 13HKD untuk 3 potong.

Saat itu waktu Dzuhur. Di tempat wudhu berasa di negeri sendiri, cewek-cewek ngomong pake bahasa jawa. Terus pas juga lagi ada ceramah agama, yang ikut orang-orang kita lumayan banyak.

Enyaaakkkkk.... 

Pengajian akbar

Masjid Ammar

Sudah jam 4, buruan mau ke Stanley market. Ke Stanley karena pengen suasana yang beda dari Hong Kong, ada pasar juga, ada pantai, banyak tempat bagus buat foto. Naik taksi di depan Masjid Ammar, ya Allah driver taksinya pada belagu, jutek, gak tau jalan lagi. Immigration tower tempat bus stop ke Stanley dia gak tau. Cari lagi taksi lain, saya liatin posisinya di peta, gak tau juga. Saya sebutin Central Plaza sebelahnya Immigration Tower, untungnya tau. Solusinya, buat nama gedung atau nama jalan atau landmark terdekat dengan tulisan cantonese aja deh, mungkin supir taksi disini bisa lebih paham. Akhirnya dapat juga taksi yang mau mengantar. Kalau disana supir taksi yang jual mahal. Tapi emang orang sana tipikal tempramen ya, sepanjang jalan si bapak ngoceh-ngoceh kesel. Jadi gak enak hati, ngerasa bersalah sama si bapak supir. Kayanya kesel karena jalanan macet deh. Macetnya juga gak parah. Coba main-main ke Jakarta, pak. Sehari cobain jadi supir taksi di Jakarta, besoknya auto resign terus gabung MLM, wahahah.

Bayar taksinya 24.5HKD. KamI turun di seberang Immigration Tower, nyebrang lewat pedestrian bridge. Bisa naik bus 6A atau 6X karena double decker dan melewati tunnel, harganya 7.90HKD. Liat disini untuk lebih lengkapnya cara menuju Stanley Market. Perjalanan ke Stanley juga seru, pemandangan kanan kiri, masuk tunnel, dan supir busnya lebih hebat dari supir bus medan, haha. Dijalanan sempit, mobil double decker dibelokan tajam berasa ngedrift, Tuhan... Dalam satu bus itu kebanyakan punya tujuan yang sama, ke Stanley market. Perjalanan sekitar 30 menitan. Nanti stop di Stanley Village Bus Terminus, terminal tapi gak rame transport umumnya. Turun dari bus, tinggal nyebrang ke jalan Stanley New street, akan langsung ketemu Stanley market. Lukisan mana lukisan. Mau beli lukisan.

Bus stop depan immigration tower.

Yang dipagarin itu Stanley New road, ke Stanley market lewat situ.

Gemes kan liatnya

Sebenarnya pengen liat Murray House sama Stanley beach, cuma mau gimana lagi, sudah magrib ini. Jam 6 kami pulang, naik bus dari terminal tadi dengan nomor bus yang sama. Tujuan kami selanjutnya adalah naik tram legendaris di the Peak. Turun bus di depan gedung Admiralty station, jalan kaki ke Tamar street ketemu kantor BNI, jalan kaki lagi melewati Hong Kong park yang luas, ketemu the Bank of China, jalan kaki terus mengikuti Cotton Tree road, dan terus. Maaakkk, gak kuaatttt... hiks hiks. Tapi tetep ingat, gak bakal nyasar karena petunjuk jalan jelas. Ketemu juga nih the Peak Tram Lower Terminus. Antri beli tiket the peak tram return 40HKD, lalu antri lagi buat naik tram. The peak tram bisa lebih murah dengan sky terrace. Bisa cek langsung ke websitenya untuk harga terupdate. Lagi lagi, ramenyaaa manusiaaa. Antrinya setengah jam lebih. Boleh dibilang sih naik tram ini seru, sayangnya lagi foggy parah yang bener-bener parah. Jadi view cantik dari tram dan sky terrace yang sering ada di google gak keliatan. Kalau cuaca cerah, pas naik tram duduk disebelah kanan karena view kota Hong Kong bisa lebih jelas.

Antrian naik tram

Ekspektasi tuh liat beginian, tapi belum rejeki.
Source: google

Sampai diatas, turun dari tram kaget ketemu toko souvenir yang lebih murah dari ladies market. Tuhkan. Gak apa-apalah buat nambahin oleh-oleh lagi. Disini jadi ngabisin waktu banyak karena pasti bakal gemes liat souvenir-souvenirnya. Selesai, kami lanjut keliling-keliling. Toko souvenir Madame Tussauds juga gak kalah bikin gemes. Kami gak masuk Madame Tussauds, tapi lumayan dapat foto sama patung Bruce Lee yang dipajang bebas. Gak ada lagi yang bisa dilihat, sky terrace tutup, toko-toko sudah banyak yang tutup, waktunya pulang. Antri tram pulang mesti keluar gedung. Dan udaranya ini baru greget. Dingin menusuk tulang sampai menggigil. Singkat cerita, turun dari tram, sudah ada bus yang nunggu untuk ke jalan utama. Lalu cari stasiun MTR terdekat untuk ke Tsim Sha Tsui. Dan uniknya jalur MTR ini dibawah laut. Gimana cara buatnya, coba?

Toko Souvenir di The Peak

Ada patung Jackie Chan juga tuh.

Hari ini banyak yang missed, Hong Kong park, Causeway Bay liat Victoria Park, Hong Kong Convention and Exhibition Centre, Golden Bauhinia Square, Times Square cuma lihat sekelibat dari dalam bus, sama gak naik tram. Karena daerah Central ini bagus buat di explore. Semoga nanti-nanti ada rejeki lagi ya buat kesini, sekalian liat night view kota Hong Kong dari sky terrace.  

"Fill your life with adventures, not things. Have stories to tell, not stuff to show". ~ unknown