Pengen liburan, pengen ke tempat baru, enaknya di dalam negeri atau keluar negeri ya? Semuanya sama aja, domestik atau internasional sama-sama asik kalo dinikmati. Tapi gimana ya biar bisa menikmati liburan dengan jadwal yang pas, budget yang pas, dan gak bikin nyasar di tempat orang? Pake travel agent? Buat sebagian orang memakai jasa travel agent adalah pilihan yang tepat walaupun bisa dibilang (relatif) mahal, semuanya diatur oleh mereka jadi gak bikin pusing. Tapi apakah travel agent memang benar-benar pilihan yang tepat? Gak juga. Terkadang it's way too overpriced karena kita membayar jasa, bahkan ada tur yang memberikan waktu bebas seharian yang artinya sama aja kan mesti modal itinerary sendiri juga. Dan berdasarkan pengalaman pribadi dan banyak orang, gak bisa explore sepuasnya karena terikat dengan jadwal yang diatur oleh travel agent.
Solusinya? Coba untuk buat itinerary sendiri. Itinerary adalah jadwal perjalanan yang telah disusun untuk memudahkan perjalanan kita dimana dalam itinerary terdapat waktu, rute, how to get there, serta info singkat tentang tempat yang dituju. Buat itinerary bisa dibilang susah-susah gampang. Tapi yang pastinya jika kamu berhasil membuat perjalanmu menjadi lancar berdasarkan itinerary yang kamu buat, nantinya akan ada kepuasan tersendiri.
Jika kamu adalah self manage traveler yang ingin mempersiapkan segala sesuatunya sendiri (tanpa travel agent atau tour guide) terutama untuk perjalanan perdana kamu, apakah kamu akan melakukan solo traveling atau group traveling dan kamu adalah leadernya, semoga tips-tips berikut bisa membantu kamu sebagai tour planner membuat itinerary yang pas. 10 tips dibawah ini adalah yang saya lakukan saat akan ke Hong Kong sebagai perjalanan perdana saya, lalu saya susun kembali step-stepnya saat akan ke Lombok dan hasilnya sukses. Tips ini untuk yang bingung mau mulai bikin itinerary dari mana dulu.
1. Waktu
Berapa lama kamu punya waktu untuk liburan bisa jadi penentu kemana kamu akan pergi. Apakah kamu cuma punya waktu 2-3 hari, khusus buat pegawai kantoran nih biasanya gak cukup cuti, liburan ke Singapore, Malaysia atau domestik bisa cukup. 2-3 hari ke Jepang mah pasti gak cukup. Tapi kalau kamu punya waktu 1-2 minggu, harusnya coba yang lebih jauh dan greget. Atau jika kamu sudah punya tempat idaman dan sudah kebelet pengen kesana, bisa jadi waktu juga diperhitungkan. Tapi tergantung tipe traveler seperti apakah kamu, karena menurut saya ada dua tipe traveler, yang ingin maksimal dan ingin relaksasi. Saya tipe yang maksimal, semua tempat wisata kalau memungkinkan harus dikunjungi semua. Buat saya tidak perlu berlama-lama di suatu tempat, cukup tau dan sekedar foto-foto sudah sangat memuaskan buat saya, karena waktu yang tersedia lebih baik untuk eksplor tempat lain. Ada juga tipe traveler yang suka santai untuk menikmati suasana dengan hanya mengunjungi tempat wisata inti tanpa perlu terburu-buru. Buat saya sih liburan yang maksimal itu bukan artinya terburu-buru, tapi lebih ke memanfaatkan kesempatan, biar makin banyak pengalaman dan bahan cerita, dan pastinya jadi gak bikin penasaran.
2. Buka Peta
Berapa lama kamu punya waktu untuk liburan bisa jadi penentu kemana kamu akan pergi. Apakah kamu cuma punya waktu 2-3 hari, khusus buat pegawai kantoran nih biasanya gak cukup cuti, liburan ke Singapore, Malaysia atau domestik bisa cukup. 2-3 hari ke Jepang mah pasti gak cukup. Tapi kalau kamu punya waktu 1-2 minggu, harusnya coba yang lebih jauh dan greget. Atau jika kamu sudah punya tempat idaman dan sudah kebelet pengen kesana, bisa jadi waktu juga diperhitungkan. Tapi tergantung tipe traveler seperti apakah kamu, karena menurut saya ada dua tipe traveler, yang ingin maksimal dan ingin relaksasi. Saya tipe yang maksimal, semua tempat wisata kalau memungkinkan harus dikunjungi semua. Buat saya tidak perlu berlama-lama di suatu tempat, cukup tau dan sekedar foto-foto sudah sangat memuaskan buat saya, karena waktu yang tersedia lebih baik untuk eksplor tempat lain. Ada juga tipe traveler yang suka santai untuk menikmati suasana dengan hanya mengunjungi tempat wisata inti tanpa perlu terburu-buru. Buat saya sih liburan yang maksimal itu bukan artinya terburu-buru, tapi lebih ke memanfaatkan kesempatan, biar makin banyak pengalaman dan bahan cerita, dan pastinya jadi gak bikin penasaran.
2. Buka Peta
Jika kamu sudah menentukan kemana akan menghabiskan liburan, melihat peta adalah perkenalan pertama dengan tempat impian kamu. Dengan melihat peta secara luas sangat penting, untuk melihat seberapa luas jangkauan tempat di negara atau daerah tertentu. Misalnya peta Hong Kong berikut:
Hong Kong Map dari google picture |
Bisa dibilang Hong Kong kecil, jadi semakin bikin optimis untuk eksplore Hong Kong. Kalaupun tempat impian kamu terbilang negara besar seperti Thailand, India atau Cina, hal tersebut juga memudahkan kamu untuk memastikan tempat-tempat yang memungkinkan untuk dijangkau. Jadi yang saya lakukan saat itu adalah zoom in dan zoom out peta Hong Kong di google maps, juga dengan penampakan secara satelit, yang membuat sedikit banyak saya hafal dan mulai familiar dengan Hong Kong. What a good first impression, hehe. Bahkan sebelum mencari informasi lebih banyak melalui website atau blog, dengan melihat peta kamu bisa melihat dan memperhitungkan sendiri seberapa jauh jarak dari kota A ke kota B serta letak tempat-tempat lainnya.
Google maps dengan penampakan peta |
Hong Kong melalui google maps dengan penampakan satelite |
Dengan melihat map diatas, sudah bisa dapat gambaran kan gimana tempat impian kamu?
3. Profil Wilayah
Kamu juga setidaknya harus tau pembagian daerah-daerahnya, Misalnya seperti Hong Kong dibagi menjadi 4 wilayah utama yaitu Lantau Island, Kowloon, Hong Kong Island dan New Territories. Cari tau dimana wilayah pariwisata, perkotaan, dan pedesaan. Untungnya apa? Yang pastinya bikin kamu gak salah tempat. Dari bandara mana mestinya datang, menginap di daerah mana yang ramai.
Dengan tau sedikit profil tempat tersebut, cari tau juga kapan waktu yang tepat untuk kesana. Pada musim apa yang direkomendasikan. Kamu pengen ke suatu negara buat melihat salju? Pengen liat musim semi? Cari tau dulu musim-musimnya. Atau mungkin kamu ingin lihat bagaimana serunya festival disana, bisa kamu jadikan penentu tanggal keberangkatan kamu. Jangan sampai saat disana tempatnya malah lagi bentrokan, lagi rawan bencana atau lagi ada penyebaran virus. Perhatikan keselamatan diri juga. Jadi mesti bener-bener dicari tau.
4. List Tempat Wisata
Saatnya pencarian yang sesungguhnya yaitu mencari tau tempat wisata yang akan menjadi target kunjungan. Gak masalah untuk mencari sebanyak-banyaknya tempat wisata, jika saja nantinya memungkinkan untuk didatangi. Tulis nama tempatnya, how to get there alias transportasi menuju kesana, jam buka dan tutup, hari yang bagus untuk berkunjung serta info harga tiket masuk jika ada. Untuk how to get there, carilah alternatif transportasi sebanyak-banyaknya dengan lama perjalanan serta tarifnya, akan sangat berguna untuk memperhitungkan jadwal perjalanan biar pas waktu dan budgetnya. Di beberapa negara maju, mereka menyediakan website transportasinya untuk mengetahui rute dan harga tiket. Cek websitenya amat sangat membantu.
Menurut saya, website yang harus dijadikan rujukan pertama adalah www.tripadvisor.com. Trip advisor bisa dibilang the largest travel website in the world. Berisi review-review tentang tempat wisata, hotel, dan restoran berdasarkan pengalaman pengunjung. Ulasan dari trip advisor bisa dibilang valid. Kita juga bisa bertanya dan saling memberikan informasi kepada sesama pengunjung. Trip advisor juga mengurutkan dengan peringkat tempat-tempat wisata pilihan pengunjung di suatu negara atau daerah. Misalkan di Hong Kong, search saja di google "hong kong tripadvisor things to do", sementara ini top attractions #1 Hong Kong Skyline, #2 Star Ferry, #3 The Peak dan seterusnya. Lumayan bisa dijadikan rujukan. Silahkan dibaca review-review dari pengunjung. Jadi bikin semakin penasaran ya.
Bagi tempat wisata menjadi dua, tempat wisata wajib dan cadangan. yang menjadi cadangan biasanya yang jauh atau yang kurang direkomendasikan. Kalo bingung, carilah yang paling istimewa. Saya lebih suka ke tempat yang ada ter- ter- nya, terunik, tercantik, tertua, terpanjang, tertinggi, terbesar dan ter ter lainnya.
Print peta kosong tempat tujuan kamu. Buat apa? Nah, peta kosong ini akan kita isi. Nanti kita lihat hasilnya. Ini contoh peta kosong Hong Kong hasil hasil print screen google map di komputer.
Peta Kosong Hong Kong |
Jika yang tergambarkan kurang detail, kamu bisa print per area misalkan hanya peta Tsim Sha Tsui, karena kan lumayan banyak tuh tempat wisata disana. Setelah semua sudah diketahui titik lokasinya, dari situ sudah mulai jelas ni arah tujuan penyusunan itinerary kamu mau kemana dulu.
Lanjuutttt.... Liat lagi google map untuk lihat jarak antara satu tempat wisata ke tempat lain untuk menentukan rute perjalanan biar gak bolak balik. Bisa aja ada 3 tempat wisata yang berdekatan, kalo kamu gak tau kan jadinya bisa boros waktu. Bila perlu cek letak bandara, karena bisa jadi di satu tempat wisata yang bagus tapi jaraknya jauh atau beda pulau, ada bandara terdekat, hemat waktu perjalanan kan jadi gak mesti bolak balik. Lalu sesuaikan dengan how to get there yang tadi ditulis, misalkan apakah ada transportasi publik menuju kesana, karena transportasi publik biasanya lebih murah. Dari sini, kamu sudah mulai paham dengan petanya. Saat saya ke Hong Kong dan Macau, awal rencana pengennya datang dari HK dan pulang lewat Macau atau sebaliknya, tapi karena tiket ke Macau saat itu lumayan mahal, jadilah langsung ke HK return. Atau misalkan di Thailand, kamu pengen ke Phuket dan ke Bangkok, bisa jadi tiket ke phuket lebih murah. Datang lewat Phuket, balik dari Bangkok. Gak ribet kan? Silahkan diperhitungkan lagi.
Oiya, saat ingin melihat suatu tempat dari google maps, carilah yang bisa street view karena kita bisa melihat sekeliling secara 360 derajat, dan jangkauannya bisa luas, seolah-olah kita berada disana. Jadi jelas tergambar bagaimana suasananya. Google street view amat sangat membantu. Caranya disudut kanan bawah map ada icon kuning (yang dilingkari merah). Lalu klik.
Akan muncul biru-biru di map. Lalu zoom ke suatu tempat. Misalkan saya zoom ke Tsim Sha Tsui. Klik garis biru dimana saja yang kamu inginkan. Maka otomatis akan mengarah ke jalan tersebut dengan tampilan nyata.
Street view |
Ada lagi foto 360 derajat. Kalau street view tandanya dengan line biru, kalo foto 360 derajat tandanya dengan bulatan biru. Kalo diklik, kita bisa lihat keadaan di dalam suatu gedung, outdoor juga ada banyak. Seorang backpacker atau independent traveler menurut saya harus menguasai ini.
Salah satu jalur biru yang dipilih, ini penampakannya. |
Lalu persiapkan mata untuk bersiwer-siwer ria bacain website tempat wisata dan cerita-cerita dari travel blogger. Catat semua hal mereka lakukan karena mungkin saja pas dengan itinerary kamu. Blogger yang sangat saya ingat dan menginspirasi saya (ceileh) untuk berani traveling tanpa tour guide di HK adalah Travelawan, makasi mas awan, anda mantap! Haha. Silahkan kamu temukan blog-blog kece lainnya dan belajarlah dari pengalaman mereka.
Next, cara lain untuk mendapatkan informasi adalah dengan mengikuti travel vlog di youtube. Lebih asik untuk diikuti karena mereka biasanya merekam dari satu tempat ke tempat yang lain seperti kita juga ikut di dalamnya. Misalkan dari Exit MTR di Hong Kong, sampai ke tempat A, travel vlogger itu ngerekam full sampai ditempat tujuan. Jadi tambah paham. Ini juga yang membuat saya sukses jalan-jalan di negeri orang.
5. Eksekusi Tiket Pesawat.
Sudah yakin dengan tempat liburan yang bakal dipilih? Tempatnya oke? Waktu juga sudah sesuai? Eits tunggu dulu gak segampang itu buat eksekusi tiket, kecuali kamu orangnya bodo amat sama duit. Masalah utama saya adalah menyesuaikan jam penerbangan biar waktu bisa sangat maksimal dimanfaatkan. Saat kedatangan carilah penerbangan pagi atau siang karena waktu check in hotel juga kebanyakan siang. Saat kepulangan carilah yang take off sore atau malam, jadi pagi dan siangnya masih bisa jalan-jalan. Cuma gak semua jam pas dengan harganya. Kalo gak ada di jam yang tepat, saya sih ngikut aja yang murah, hehe. Atau bisa juga ambil flight terakhir yang biasanya tengah malam, bermalam di bandara, selain biasanya tiket kebanyakan lebih murah, bisa hemat hotel juga.
6. Pilih Penginapan
Soal akomodasi, carilah yang dekat tempat wisata, mudah dijangkau dengan transportasi, dan lihat fasilitas yang tersedia. Ada banyak mesin pemesan hotel online, seperti agoda, booking, hostelworld, dan kawan-kawan. Saya lebih suka pesan di booking, karena harga yang tertera adalah harga total dari jumlah hari yang menginap. Memesan online di booking dengan kartu kredit sebagai jaminan kalau kita membatalkan pesanan tanpa konfirmasi. Pembayaran tetaplah on the spot. Tapi ada juga yang langsung dibayarkan dengan kartu kredit. Sortir sesuai kebutuhan kamu. Misalnya pengen di daerah tertentu, pengen di tipe apartemen, pengen kasurnya twin, pengen yang ada mesin cuci atau dapur, Semua bisa diatur. Atau mau harga di range 100.000-200.000 permalam, misalkan, bisa diatur juga.
Selain itu enaknya memesan online, kita bisa tau penilaian hotel tersebut dari mantan pengunjungnya. Penilaian bisa dilihat pada Rate yang tertera, apakah mendaat nilai 5, 8, atau 9 dari rentang 10, karena semakin tinggi ratenya maka semakin bagus. Saya memesan hotel biasanya di booking, tapi untuk melihat review pengunjung tidak hanya dari booking, tapi saya juga akan baca review-review di agoda, hostelworld, tripadvisor dan website sejenis lainnya untuk meyakinkan apakah penginapan ini worth it. Ada yang komen kamar hotelnya banyak kecoa lah, pelayanannya gak baguslah, kasurnya keraslah, bisa dinilai semua. Jangan cuma cari yang murah, tapi mesti yang layak huni.
Selain itu enaknya memesan online, kita bisa tau penilaian hotel tersebut dari mantan pengunjungnya. Penilaian bisa dilihat pada Rate yang tertera, apakah mendaat nilai 5, 8, atau 9 dari rentang 10, karena semakin tinggi ratenya maka semakin bagus. Saya memesan hotel biasanya di booking, tapi untuk melihat review pengunjung tidak hanya dari booking, tapi saya juga akan baca review-review di agoda, hostelworld, tripadvisor dan website sejenis lainnya untuk meyakinkan apakah penginapan ini worth it. Ada yang komen kamar hotelnya banyak kecoa lah, pelayanannya gak baguslah, kasurnya keraslah, bisa dinilai semua. Jangan cuma cari yang murah, tapi mesti yang layak huni.
7. Perhatikan Hal Kecil Lainnya
Hal-hal penting lainnya yang mendukung penyusunan itinerary adalah seperti jaringan komunikasi, apakah mau pake roaming international, beli kartu lokal, ngarep WiFi gratisan, beli atau sewa hotspot portable atau malah gak perlu, jadi cari tau dimana tempat untuk membelinya dan harganya yang pas untuk kebutuhan kamu,. Untuk yang muslim bisa diperhatikan gimana nanti ibadah, dimana ada mesjid atau musola, atau masalah solat gampang bisa dimana aja, itu juga perlu diperhatikan. Perhitungkan segala kemungkinan lalu tulis di itinerary kamu.
8. Mulai Susun Itinerary
Buat tabel dengan tanggal, jam, aktivitas, transportasi, harga dalam kurs asing dan rupiah, serta keterangan yang berisi info lengkap mengenai waktu operasional, alamatnya, nomor telepon dan lainnya. Tempatkan wisata wajib terlebih dahulu. Misalkan ke taman bermain yang biasanya ramai saat weekend, datanglah saat weekday. Jika masih cukup waktu, lalu tempatkan wisata cadangan. Buatlah itinerary sedetail mungkin. Berikut adalah contoh itinerary yang saya buat dengan susah payah, haha.
Transportasi perlu dituliskan dengan detail nomor busnya, tempat keberangkatan dan stop, bahkan cari tau tentang ciri khasnyanya bahkan warnanya. Di beberapa negara maju dengan banyak pilihan moda transportasi yang rumit dan terintegrasi, kadang perlu waktu untuk mempelajarinya. Tapi penting juga untuk paham jalur transportasi, daripada nyasar, ya kan? Tapi dengan menuliskan pilihan alternatif transportasi yang banyak akan memudahkan kita apabila nantinya ketinggalan bus, ataupun kemungkinan lain. Pilihan transportasi yang utama tulisannya saya bold. Tidak hanya transportasi, penginapan juga perlu diperhitungkan alternatifnya jika saja terjadi hal yang mengharuskan kita untuk pindah hotel.
Namanya juga rencana, Tuhan yang menentukan. Tidak semua rencana yang disusun berjalan dengan keinginan, ada banyak kemungkinan yang terjadi, bisa tukar acara, bisa dibatalkan, atau mungkin diisi dengan kegiatan lain yang tidak direncanakan. Tertata tapi fleksibel.
9. Sesuaikan Budget
Setelah disusun dan mulai terlihat titik terang arah perjalanan kita, dari sana sudah bisa hitung berapa uang yang akan kita keluarkan. Kemungkinan akan terjadi beberapa eliminasi jika total budget ternyata melebihi rencana kita. Maka itinerary kita perlu direvisi.
10. Update
Mungkin kamu sudah mulai menulis itinerary berbulan-bulan sebelum keberangkatan. Usahakan untuk cek kembali itinerary kamu jika sudah mendekati hari keberangkatan. Apa yang perlu di cek? Waktu operasional tempat tertentu, mungkin bisa saja pada saat kedatangan kamu, tempatnya malah tutup karena direnovasi, udah jalan jauh-jauh, tapi malah tutup #Ciyan. Tapi jika tempat tujuan kamu punya website atau medsos yang update, tentunya sangat membantu sekali.
Mungkin kamu sudah mulai menulis itinerary berbulan-bulan sebelum keberangkatan. Usahakan untuk cek kembali itinerary kamu jika sudah mendekati hari keberangkatan. Apa yang perlu di cek? Waktu operasional tempat tertentu, mungkin bisa saja pada saat kedatangan kamu, tempatnya malah tutup karena direnovasi, udah jalan jauh-jauh, tapi malah tutup #Ciyan. Tapi jika tempat tujuan kamu punya website atau medsos yang update, tentunya sangat membantu sekali.
Panjang, iya, ribet, iya, capek, iya, tapi puas, pastinya! Itulah suka dukanya menyusun itinerary. Nikmati aja prosesnya. Kadang mau liburan aja bingung, bingung karena pengen dikunjungi semua. Hehe bener kan? Tapi ingatlah, tidak ada tempat yang jelek di belahan dunia ini. Kemanapun kamu pergi, bukan tempatnya yang jelek, tapi tergantung dari cara kamu melihatnya. Saya pribadi, dimanapun itu, asalkan tempat yang belum pernah saya datangi, saya akan tetap suka.
Intinya, itinerary sangat amat membantu dalam memudahkan perjalanan kita. Terkadang walaupun seberapa pengalamannya kamu dalam hal traveling. Lebih baik bersusah-susah dulu diawal, ketika disana tinggal menikmati hasilnya. Liburanpun jadi menyenangkan, bukan malah bikin ribet atau ngeselin gara-gara kesasar, habis waktu, habis tenaga, habis uang juga.
Sekian ocehan tips dari saya. Semoga perjalanan kita menjadi barokah, hehe.
“Give me six hours to chop down a tree and I will spend the first four sharpening the axe.”
― Abraham Lincoln
― Abraham Lincoln
Komentar
Posting Komentar