Langsung ke konten utama

Day 1 - 27 April 2019, Kuala Lumpur (Putrajaya, Petronas Twin Towers)

Untuk yang ketiga kalinya saya datang kesini, Kuala Lumpur. Karena apa? Tiketnya murah beb. Sudah rencana lama pengen bawa orang tua jalan-jalan. Alhamdulillah kali ini kesampaian. Awalnya di grub WA traveling ada yang share kalau AirAsia lagi promo, one way ada yang cepek doang! Cus buka website AirAsia, dan mata langsung berkaca-kaca saat liat harga-harganya. Saya print kalender bulan Maret dan April dengan space buat nulis harga-harganya. Saya tulis harga-harga yang murahnya aja yang saya masukin. Di websitenya saya buka satu-satu tuh tiap tanggalnya terus tulis di kalender tadi harganya. Jadi bisa mempermudah lihat tanggal yang pas mau datang dan pulang tanggal berapa. Paling murah harga return bisa dapat 250ribuan, terus 370ribuan. Yang 250ribuan kebanyakan pulangnya yang jam pagi tuh. Gak efektif kalau bawa orang tua gini. Finalnya dapat 370ribuan buat 4 hari yang pulangnya jam siang. Beli tiket tanggal 27 Februari buat keberangkatan 27 April. Saya bertiga totalnya 1.129.200, teman saya beli 2 tiket. Sebulan kemudian, adik teman saya mau ikut juga. Tau berapa dapat harga return? 1.058.900 satu orang! Beda harganya bisa bikin mata perih ya. 

Sekarang urusan penginapan. Karena lumayan lama, dan orang tua saya makanannya berkebutuhan khusus jadi perlu yang ada kompornya. Kami cari apartemen. Setelah pencarian sekian lama, karena kebanyakan mikir dan banyak pertimbangan, akhirnya kami menginap di Silka Maytower. Saya dapat dengan harga 267.57 MYR atau 943.526 Rupiah. Teman saya dapatnya dengan harga 403.05 MYR atau 1.421.266 Rupiah. Harga tersebut dibeli dari AirBnb satu minggu sebelum hari H. Cerita selengkapnya soal apartemen ini atau review soal akomodasi di Kuala Lumpur bisa dilihat dipostingan ini.

FYI, trip ini terasa luar biasa karena saya mengajak kedua orang tua dimana kondisi Bapak yang sakit (pernah struk ringan), jadi tau sendirilah gimana kurang lebih keadaan orang pasca struk yang cara jalannya sudah gak seperti biasa. Awalnya Ibu yang khawatir dengan keadaan Bapak nanti disana, kuat atau gak. Tapi kemauan dan semangat Bapak sendiri yang membuat semuanya lancar. 

Penerbangan dari Palembang ke Kuala Lumpur kami pilih pagi jam 07.55 tiba jam 10.25 waktu Kuala Lumpur. Tapi saat itu kami tiba jam 10.00 yang mana lebih cepat dari jadwal karena boarding dan take off juga lebih cepat. Sudah tau kan kalau bandara Kuala Lumpur ini gede gede gedeee... Gak kebayang kasian sama Bapak jalannya gimana. Tapi untungnya di KLIA2 terbantu sedikit dengan travelator. Awalnya cari kursi roda tapi gak ada. Jauh sebelum di imigrasi, ketemu sama counter sim card, rencana beli Digi karena di websitenya ada khusus traveler cuma 20RM, pas ditanya ternyata gak ada. Paling murah 35RM. Warning! Website simcard ternyata gak ada yang update. Nanya ke sim card Hotlink disebelahnya, mereka ada paket traveler 25RM dapat 1.8GB internet dan WA sepuasnya buat satu minggu. Mestinya cukup kuota segitu buat map dan pesan Grab. Setelah itu menuju imigrasi. Jangan kaget dengan antrian di imigrasinya yang selalu ramai. Kami cuma antri 15 menitan. Sesekali Bapak capek berdiri, dia duduk di koper. Sejauh ini gak ada masalah.

Sampai di tempat tunggu taxi, kami order Grab ke Dataran Putra Jaya tarifnya 65RM untuk 6 seater dan saat itu jam 12 siang. Kalau 1-4 seater sekitar 45RM kalau gak salah. Saya infokan juga jamnya karena harga bisa dipengaruhi oleh trafik saat itu. Perjalanan sekitar 1 jam lebih karena ada macet yang lumayan panjang. Infonya OVO bisa dipakai disana. Bisa baca di artikel ini. Dan kalau mau isi saldo atau top up dengan bayar cash bisa di 7-Eleven. Top up mulai sari 20 atau 50 RM gitu, lupa juga. Saya pernah mau coba ke satu 7-Eleven, eeh lagi gangguan. Habis itu gak pernah sempat lagi ke 7-Eleven.

Tiba disana langsung ke food court Selera Putra. Tempat masuknya dari escalator dekat Masjid Putra. Kami pilih menu di Sari Ratu Prima, masakan Padang, sebelah Wawasan Corner. Harga nasi putih 2.20RM, 2 nasi rames yang isinya nasi sambal sama sayur tauge 5.5RM, 1 set ayam gulai 13.11RM, 1 piring gulai daging cincang 8.02RM pas porsinya buat 2-3 orang buat lauk tambahan nasi rames, pergedel satunya 2.36RM, dan buat Bapak karena makan mesti yang berkuah, ada sup daging permangkuknya 4.72RM. Beliau makan pakai bubur yang sudah disiapkan dari rumah. Porsi 1 mangkuk sup cukup banyak buat 2-4 orang. Air mineral 2RM yang 600ml. Sayang foto-foto di kamera kena crash jadi semua yang di Putra Jaya hilang deh.

Keluar dan masuk ke Food Court Selera Putra lewat escalator yang dilingkari merah. (Source: google map)

Selesai makan, kami foto-foto di pelataran food court. Inipun ada foto karena yang lain foto pakai hp kamera. Oiya, dekat Selera Putra juga ada toko souvenir yang cukup besar dan banyak pilihan. Tapi saya gak sempat mendekat buat lihat harganya.

Si adiknya teman. Kali ada yang kenal. Anaknya lucu, suka KPop.

Setelah makan siang, cus solat di Masjid Putra. Di satu sisi saya suka karena Masjid Putra ini dijadikan tempat wisata dimana siapapun bisa masuk, muslim atau non muslim. Disana diberikan beberapa gambar-gambar seperti cara solat, penyebaran Islam dan lainnya. Wisatawan bisa baca-baca. Hidayah itu bisa datang kapan saja, dimana saja, dan dengan banyak cara kan? Tapi wisatawan tetap harus berpakaian sopan. Pengurus Masjid meminjamkan jubah ber-hoodie warna maroon gratis kepada setiap pengunjung untuk menutup aurat. Ada lucu juga liat tingkah-tingkah turis yang lagi foto-foto, ada yang heboh, alay dan antusias. Berarti saya begitu juga kali ya di tempat ibadah agama lain, dimata orang juga norak. Hmmm baiklah.

Jadi di Masjid Putra ini tempat wudhu laki-laki di sebelah kanan, wudhu perempuan di sebelah kiri. Tempatnya kaya di dalam tiang gitu, masuk dan turun ke bawah dengan tangga. Nanti selesai wudhu balik lagi ke lantai atas bisa dengan lift.

Itu aja sih. Gak banyak yang mau diceritain disini karena keburu ketemu sama supir taksi yang nawarin 60 RM ke apartemen Maytower Jalan Munshi Abdullah. Gak sempat foto-foto lagi. Padahal di tengah-tengah bundaran Putra Jaya itulah tempat foto yang sebenarnya. Baru sadar saat sudah diperjalanan ada yang kurang. Tapi gak apa-apa karena pulang dari sini memori kamera kena crash. Kebayang kalau sudah susah payah foto-foto di tengah panas akhirnya hilang juga?

Tiba di apartemen sudah jam 4. Cara check in teman saya adalah dengan ambil kunci kamar di Mailbox Room. Seperti yang sudah diberitahu oleh host, cara buka Mailbox dengan password, saya rasa ini cara check in paling efektif daripada harus nunggu ketemuan sama host. Karena host saya telat datang 1 jam dong. Huhuhu lumayan lama nunggu. Yah, kondisi kamarnya sama percis seperti di website.

Jadwal malam ini ke Twin Towers dan Tapak Urban Food Street. Dari apartemen ke Twin Towers 9RM. Keluar apartemen jam 6 kurang dan berharap foto di Twin Towers masih dapat suasana terangnya. Jadi foto terangnya dapat, foto malam dengan lampu-lampu juga dapat. Tapi setelah ini akan selalu daku ingat seumur hidup kalau jam segitu jalanan biasanya macet. Sudah berapa kali kejadian begini, selalu keburu gelap.

Fotonya jadi gak terang, gak gelap juga.

Lanjut kami makan malam di Signatures Food Court di lantai 2 Suria KLCC. Bingung mau makan apa, akhirnya saya makan Hotplate Yee Mee lagi seharga 9 RM di Sizzles Restaurant. Dulu pernah makan ini tapi pakai telur. Karena telurnya mentah yang bisa matang karena dari kuah panas, pulangnya sakit perut aing beb. Makanya kali ini gak paka telur dan Alhamdulillah gak ada gejala ambeyen. Saya rekomen ke si adik buat makan itu aja. Eh, enak katanya. Kuahnya itu black pepper. Strongly recommended. Saya bagi dengan Ibu karena porsinya banyak, apalagi ayamnya gede, ada jamur juga. Nanti kan mau makan lagi di Tapak Urban. Terus buat makan malam Bapak kami beli Tom Yum di Som Thai Surf and Turf harganya 10 RM plus nasi, tambah biaya 0.60 karena takeaway. Bisa request kalau gak mau pedas kuahnya.

Sizzles Restaurant
Hotplate Yee Mee (ini foto lama yang pakai telur) 

Jam 8 kurang 10 kami pindah lokesyen ke kolam air mancur menari alias dancing fountain. Lampu, air dan musik disatuin gini paporit banget. Ditungguin sampai jam 8 lewat 10 baru mulai tuh. Lagu awalnya lagu perjuangan Malaysia, setelah itu Michael Jackson. Kalau mau nonton lagi biasanya ada jam 9 dan 10.

Ntah kenapa saya kesel liat orang yang duduk di pinggir kolam gitu, ngalingin orang di belakang yang mau ngerekam. Padahal disitukan orang-orang sudah tertib duduknya di tangga. Plis beb peka dikit dong.

Dancing Fountain KLCC
Berhubung Bapak mau istirahat, jadi kami pulang aja. Tapak Urban dicancel. Dari Petronas ke Maytower dengan Grab harganya 17 RM. Mahal juga ya padahal dekat loh. Yah apalagi kalau bukan karena traffic lagi padat-padatnya jam segitu.


"Travel and change of place impart new vigor to the mind." ~ Seneca

Komentar

  1. ArenaDomino Partner Terbaik Untuk Permainan Kartu Anda!
    Halo Bos! Selamat Datang di ( arenakartu.org )
    Arenadomino Situs Judi online terpercaya | Dominoqq | Poker online
    Daftar Arenadomino, Link Alternatif Arenadomino Agen Poker dan Domino Judi Online Terpercaya Di Asia
    Daftar Dan Mainkan Sekarang Juga 1 ID Untuk Semua Game
    ArenaDomino Merupakan Salah Satu Situs Terbesar Yang Menyediakan 9 Permainan Judi Online Seperti Domino Online Poker Indonesia,AduQQ & Masih Banyak Lain nya,Disini Anda Akan Nyaman Bermain :)

    Game Terbaru : Perang Baccarat !!!

    Promo :
    - Bonus Rollingan 0,5%, Setiap Senin
    - Bonus Referral 20% (10%+10%), Seumur Hidup


    Wa :+855964967353
    Line : arena_01
    WeChat : arenadomino
    Yahoo! : arenadomino

    Situs Login : arenakartu.org

    Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel / XL ( Online 24 Jam )
    Min. DEPO & WD Rp 20.000,-

    INFO PENTING !!!
    Untuk Kenyamanan Deposit, SANGAT DISARANKAN Untuk Melihat Kembali Rekening Kami Yang Aktif Sebelum Melakukan DEPOSIT di Menu SETOR DANA.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuliner #19 : Kampung Kecil Plaju - Rumah Makan Lesehan

Tempat makan ini salah satu yang paling rame di Plaju, apalagi saat buka puasa. Sama satu lagi Sambal Lalap di Jalan Jaya. Cuma baru sempet kesini. Yang kami pesan adalah menu "Paket Nasi". Gurame Sambal Bali 32k Udang masak telor asin 35k Udang goreng tepung 35k Jadi saya cobain Sambal Bali alias sambal matah. Langit-langit mulut berasa kaya ada api unggun, panas! Beda kaya sambal matah yang pernah dicoba, biasanya selalu bisa dimakan dan habis, yang ini tuh gak habis karena terlalu pedas. Saya cobain juga sambal di udang itu aja udah pedas, ternyata yang sambal bali lebih gila! Not recommended buat yang lemah kaya aquh. Menu selanjutnya adalah udang masak telur asin atau nama kerennya salted egg prawns. Makanan dengan campuran salted egg familiar buat saya baru satu tahun belakangan. Untuk menu ini asinnya pas dan sangat bisa dinikmati. Kriuk dari tepung udangnya juga masih terasa renyah. Apalagi untuk menu udang goreng tepung satunya, renyah dan g...

Kuliner #11 : Bang Rio - Warung Sop Khas Jakarta Cabang ke-Sekian

Malam seninan hunting tempat makan sampai ke Demang Lebar Daun. Nyobain makan di Warung Sop Bang Rio khas Jakarta, yang sebelumnya sudah lama pengen kesini karena ngetop di kalangan orang-orang di kantor. Baru hari itu kesampaian. Oiya, sesuai judulnya, atau saya yang salah tafsir, di daftar menu kan Warung Sop Bang Rio di Demang Lebar Daun ini adalah cabang "999" Bandung. Apakah cabang ke-999 atau namanya di Bandung itu "999" makanya dikasih apostrophe. Gak tau juga. Yang pasti katanya disini makanannya enak-enak. Pokoknya saya mau buktiin sendiri!  Sop Daging Has 20K Ampela Ayam 10K Nasi Putih 8K Saya itu bukan pecinta soup-soupan. Pas ngerasain soup khas Jakarta boleh dibilang rasanya lain dari yang lain. Kuah putihnya itu ternyata dari susu full cream. What? Soup pake susu? Terdengar aneh tapi enak loh. Kata temen sih rasanya udah sama percis kaya yang dijual di Jakarta. Kalau dilihat isi soupnya sedikit, mungkin sekitar 4 sampai 6 poton...

Kuliner #13 : Magal - Korean BBQ House

Buka puasa bersama hari Minggu ke Seorae, Senin ke Magal. Mampus kolesterol! Berawal dari teman kantor yang heboh hunting tempat makan, dia yang banyak pengennya, akhirnya menemukan promo buka puasa all you can eat di Magal 109.000,- ++ Rupiah saja minimal 4 orang untuk hari Senin sampai Jum'at, yang normalnya 168.000,- ++. Menarique. Siang dia ngeshare info, sorenya kami langsung cus. Berhubung gak pake reservasi.  Lokasinya di Central Pavilion di jalan Letkol Iskandar (Bekas kantor Poltabes lama) atau daerah Dempo dimana di dalamnya ada Magal, Kedai Kopi 7, Pempek Taman Kenten 888, dan Wong Eatery and Drinks. Ada beberapa syarat yang salah satunya harus instal aplikasi IMGO di hp atau search aja Magal yang developernya Smile Design Studio. Terus syaratnya harus selesai dalam waktu 75 menit, jadi berasa lomba makan, cepet-cepetan. Soalnya kalo tambah waktu harus bayar 50ribu lagi. Belum lagi makanan gak boleh ada yang sisa, ini cuma buat daging-dagingan aja. Menu la...