Langsung ke konten utama

Day 2 - 28 April 2019, Kuala Lumpur (Perdana Botanical Garden, Batu Cave, Masjid Jamek, Central Market, Petaling Street, Bukit Bintang)

Salah satu yang menjadi pertimbangan kami memilih apartemen Silka Maytower adalah sangat dekat dengan bus stop Go KL. Mayan gratisan. Haltenya percis di sebelah gedung apartemen. Tujuan kami pagi ini adalah Perdana Botanical Garden atau Lake Garden yang kalau di peta itu luas banget. Pastinya trip ini buat anak muda aja. Emak-emak stay di hotel dulu.

Di itinerary mestinya keluar apartemen jam 7 pagi, tapi ngaret satu jam. Cara ke Lake Garden dengan naik Go KL Line Biru yang terdekat dengan apartemen adalah Munshi Abdullah, terus turun buat ganti ke Line Merah bisa di Medan Mara, Puteri Park Hotel, Chow Kit, Grand Seasons, atau Terminal Pekeliling, terserah mau dimana selagi ada tanda garis penghubung abu-abu yang artinya Go KL Interchange atau tempat pertukaran Line. Dan inilah kenapa kami sama sekali gak bawa orang tua buat naik Go KL. Kalau lagi ramai bisa sangat padat dan sumpek, kalau lagi sepi ya badan bisa terombang-ambing. Kadang badan baru bisa masuk, supirnya sudah ngegas aja. Si adiknya teman saya ini sampai trauma loh. Kasian anak orang. Berikut map Go KL atau bisa dilihat di website Go KL untuk lebih lengkap. Di foto kedua adalah rute perjalanan kami di Lake Garden.

Map GOKL

Rute perjalanan kami. Titik merah adalah tempat photostop kami.

Dari Line Merah ini, kami stop di Muzium Negara. Jalan aja melewati parkiran, akan ada Muzium Negara atau National Muzium yang kami skip karena berbayar, yang di depannya ada kereta api di pajang. Dari situ akan terlihat jembatan penyeberangan yang lumayan banyak anak tangganya, nanjak dan tinggi lagi. Setelah di ujung jembatan penyeberangan, berarti sudah sampai di tamannya. Di sebelah kanan akan ada tangga lagi untuk naik menuju Planetarium Negara. Tapi posisi yang bagus fotonya adalah dari tangga bawah National Planetarium. Oiya, awal rencana kami mau sewa OBike, sudah install aplikasinya, pas disana mau login, gak bisa terus. Kalau bisa sepedaan, bakal lebih maksimal keliling-keliling.

Kereta api di depan National Muzium

Jembatan penyeberangan

Dari ujung jembatan penyeberangan ini terus ke kanan naik tangga ke Planetarium Negara

Planetarium Negara
  
Lanjut mengikuti jalan dan feeling, kami ketemu dengan Mini Stonehenge. Batu yang iconic. Foto-foto aja sebentar. Dari situ akan terlihat taman kecil di tengah jalan sebagai petunjuk jalan. Kami ambil jalan lurus, akan bertemu dengan Taman Memorial Tun Abdul Razak. Kami mulai merasa haus. Sayangnya lupa bawa minuman sendiri. Kami sekalian cari tempat yang jual minuman. Lewat di KL Bird Park, untungnya ada yang jual minuman. Di depan KL Bird Park ada Orkid Garden. Tiket masuknya gratis kalau weekday, weekend cuma 1RM. Kami gak masuk karena sudah siang. Lanjut jalan lagi, ada Malaysia Cartoon and Comic House. Kami gak masuk ke dalam, Cuma foto-foto aja di depannya.

Mini Stonehedge

Taman Memorial Tun Abdul Razak

Malaysia Cartoon and Comic House

Malaysia Cartoon and Comic House

Sebenarnya dari Comic House itu ada gerbang menuju jalan depan. Tapi kami balik lagi ke arah awal masuk dan lanjut jalan memutar. Akhirnya ketemu sama gerbang tadi dan kesel sendiri kan. Ampun, aslinya capek banget. Yang lebih capek itu jalan sambil ketawa-ketawa. Ngetawain ke-oon-an kami sendiri, hehehe. Yuk lanjut, dari situ jalan aja dan akan bertemu dengan Masjid. Terus jalan menuju jalan raya dan menyeberang. Kami mau ke Tugu Perdana. Dan disanapun ramai banget dengan turis. Tapi capek jadi gak kerasa setelah tujuan tercapai dan bisa lihat langsung tempatnya. Bagus loh Tugu Perdana dan Monument Perjuangan ini buat tempat foto-foto. Coba deh kalau ke Kuala Lumpur mampir kesini.

Tugu Perdana

Monumen Perjuangan

Jam sudah pukul 11. Lumayan 2 jam lebih main disini. Dari Tugu Perdana ini kami pesan Grab buat pulang. Harganya 6RM. Pulang sebentar mau mandi dulu terus nanti pergi sama-sama ke Batu Cave. Jadi gak ada yang tau kan kalau kami bertiga belum ada yang mandi, hehe. Hasilnya emang bener beb, balik dari sana mandi keringat. 

Jadi sebenarnya buat ke Lake Garden, kalau saya boleh saran sih mulai dari Tugu Perdana. Karena kalau mulai dari Muzium Negara seperti kami, jalannya akan lebih banyak menanjak. Apalagi buat yang jalan kaki. Mau jogging juga rekomen loh disini. Saya sebenarnya belum puas karena banyak yang gak didatangi seperti taman hibiscus, orchid, deer park dan lain-lain. Yah apalagi kalau bukan karena waktu yang sudah terlalu siang. Bagusnya 3-4 jam disini kalau mau lebih santai.

Next, ke Batu Cave. Keluar apartemen jam 12.30an, dan kami pesan Grab seharga 27RM. Masuknya sih gratis, tapi ongkosnya beb yang lumayan. Sebenarnya ada public transportation disana. Dulu kami dengan bus dan memakan waktu lebih dari 1 jam. Ada juga KTM yang stop di Batu Cave, bisa lihat disini rutenya. Kalau dengan mobil gini sih cuma 30-45 menitan. Ngomong-ngomong, mantab juga ya tengah hari bolong ke Batu Cave. Kali ini liat Batu Cave jadi lebih fresh dengan tangga yang di cat warna-warni, semakin bagus buat background foto. Kami menghabiskan waktu kurang lebih 30 menit disini.

Fotonya bocor

Makan siang hari ini kami pilih di KFC karena dekat dengan Masjid Jamek. Sebelumnya juga pernah makan disini dan ingat ada kentang yang dihaluskan gitu, saya pikir sih ini cocok buat makan siang Bapak. Dari Batu Cave ke KFC Jalan Tun Perak dengan Grab seharga 46RM. Disana saya pesan 1 loaded bowl potato 6.50RM, paket ayam dengan nasi dan minum mulai dari 9RM. Paket 2 ayam dengan nasi dan minum mulai dari 15RM. Milo gak pake es 5.10RM. Nasi disini rasa nasi India. Salad juga gak enak, rasa bawangnya kuat banget. Terus yang paling saya ingat disini sausnya gak ada yang enak. Ada 3 macam saus; saus tomat, sambal, dan thai sambal. Saus tomat sih rasa saus tomat biasa, yang sambalnya gak pedas sama sekali malah ada asamnya, dan thai sambal malah manis. Makanya kami bawa sambal ABC sachet. Kalau soal rasa ayamnya, KFC tetap enak. Tapi porsinya cukup buat kenyang, ayam dan minuman masih sisa. Malah kami minta kotak dan plastik buat dibawa pulang.

KFC Jalan Tun Perak (Source: google map)

Setelah itu kami ke Masjid Jamek untuk solat Dzuhur sekalian Ashar. Tempat wudhunya di sebelah kanan dari pagar depan. Tempat solat wanita di belakang. Selesai wudhu lumayan jauh jalan ke tempat sholat. Saya rasa peletakan tempat wudhunya kurang pas. Dan pastinya kalau di Masjid Jamek gak bakal kelewatan buat foto-foto di bawah payung seperti di Madinah ini.

Muka gosong beb, lupa dibalik.

Dari Masjid Jamek ke Central Market dengan taksi karena aplikasi Grab di hp lagi eror. Sebenarnya dari Masjid Jamek ke Central Market sangat dekat, tapi karena weekend dan jalan di Lapangan Merdeka di tutup, jadi diajak keliling sama taksi buat 3 orang dan bayar 10RM, harga flat.

Sudah hampir jam 5 dan Bapak sudah sangat capek. Jadi Bapak kami titipkan, eh bukan, maksudnya istirahat dulu di Old Town White Coffee di dalam Central Market ini. Sudah dibekali dengan segelas teh hangat seharga 4.70RM dengan roti yang dibeli dari minimarket sambil mainan hp. Di dekat situ ada yang jual minuman, jus-jusan dan es tebu. Karena saya penggemar es tebu jadi saya cobain. Cuma 5RM tapi entah kenapa rasanya lebih enak disini karena takaran esnya sedikit.

Ada beberapa barang-barang bagus dan berkualitas di Central Market yang gak ada di Petaling Street. Kalaupun ada barang yang sama dengan di Petaling Street, barang di Central Market pasti lebih mahal. Jujur ya, bahkan ini Ibu-Ibu kamipun gak ada yang minat beli baju disini. Batik khas kita, daster ditempat kita lebih murah dan bagus, ada sendal lucu-lucu khas Dubai, buat apa? Gak ada khasnya gituloh. Kecuali beli pernak-pernik buat oleh-oleh aja. Alhasil buat beli kaos kami pindah ke Petaling Street. Kekuatan 2 emak-emak dan emak-emak wanna be seperti kami ini gak bisa dilawan, pasti cari yang paling murah.

Di Petaling Street ada yang jual kaos murah, tepatnya di depan Sasana Hotel, tempat kami menginap dulu. Atau kalau masuk dari gerbang Petaling Street, gak jauh dari situ ada di sebelah kanan. Lagi-lagi maaf gak sempat foto. Abang yang jual bisa bahasa Indonesia, Padang, bahkan bahasa Palembang. Kaos anak 5RM, kaos dewasa yang warna putih per piece7RM, beli 3 dapat 20RM. Yang warna beda harga lagi, satuannya 9RM. Harga pas, gak bisa nego lagi. Terus jangan protes soal kualitas, yah itu, begitulah.

Tempat kami beli kaos murah di Petaling Street di tempat si Ibu baju putih dan Bapak baju abu-abu itu.

Sudah selesai belanja.

Sudah hampir Magrib, kami pulang dengan Grab seharga 12RM. Mandi dulu buat nanti anak muda keluar malam lagi. Asik.

Jam 8 kami keluar ke Pavilion Bukit Bintang dengan Grab seharga 14RM. Saya sengaja cari street musician gitu. Kata mas Grabnya hampir setiap malam biasanya ada, cari aja di sepanjang jalan dari Pavilion ini lurus terus. Kami foto-foto sebentar di air mancur legendaris depan Pavilion lalu kami terus lanjut jalan. Di perempatan dekat H&M (Lot 10) atau tepat di McD dan Starbucks Bukit Bintang ada musisi kumpulan orang disabled. Tapi main musik dan suara yang nyanyi bagus loh. Lanjuuuttt… Jalan terus lurus ke arah Alor Street Food, ada lagi musisi jalanan tapi ini lagunya lebih hardcore, kadang nyanyi dangdut, kadang lagu islami, wah kacau kacau.

Bagusnya pas malam

Jangan salfok sama yang baju merah.

Ke Alor sebenarnya cuma pengen ajak si adik, kami berdua sudah pernah. Karena suasana dan ramainya Alor ini sangat mengesankan walaupun makanannya banyakan gak halal. Rencana disini cuma lewat atau paling gak cobain snack aja, karena mau ke Changkat Walking Street, apalagi ini weekend. Eh keburu capek dan sudah cukup malam, malah makan malam disini. Gak jadi dong rencana nongkrong sambil ngovi cantik di café.

Kalau yang sudah pernah ke Alor, pasti sudah gak asing dengan tempat makan yang ini. Di sebelah kanan ada restoran halal pertama. Kami makan disitu. Cumi saos tiram satu porsi 15RM, nasi satu piring 2RM, air mineral 1.5RM. Terus take away sup ayam seharga 8.50RM buat Bapak dan Ibu, sudah dengan nasi. Tapi harap sediakan kesabaran lebih, karena pesanannya bakal jadi lamaaaa. Ada sih 1-2 restoran halal lagi selain disini dengan harga yang kurang lebih sama.

Tempatnya itu yang ada mbak celana kuning. Dekat jalan masuk dan yang penting ada logo halal. (Source: google map)

Makanan kami sederhana (bukan pagi sore).

Balik jalan lagi mau liat musisi-musisi tadi apa sudah ada yang bagus lagunya buat dijadiin IG story. Dan tetep, gak ada. Tapi lumayanlah ada musik-musiknya gitu yang agak enakan. Lalu kami pulang karena sudah jam 11 malam. Dari situ kami pesan Grab balik ke apartemen kena 7RM.


"To travel is to discover that everyone is wrong about other countries." ~ Aldous Huxley


Komentar

  1. Selamat Datang di DewaLotto...

    Kini DewaLotto Menyediakan Berbagai Game Betting Online

    Hubungi WA : https://wa.me/855888765575 ( +855 88 876 5575 )

    Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel / XL ( Online 24 Jam )

    1 USER ID UNTUK SEMUA GAME | TOGEL ONLINE | SLOT GAMES | LIVE CASINO | SPORTSBOOK | SABUNG AYAM | POKER ONLINE & DOMINOQQ | TRANSAKSI DI JAMIN AMAN 100%

    BAGI YANG KESULITAN MENGAKSES SITUS DEWALOTTO DI KARENAKAN INTERNET POSITIF, SILAHKAN GUNAKAN WWW.DEWA-LOTTO.VIP

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuliner #19 : Kampung Kecil Plaju - Rumah Makan Lesehan

Tempat makan ini salah satu yang paling rame di Plaju, apalagi saat buka puasa. Sama satu lagi Sambal Lalap di Jalan Jaya. Cuma baru sempet kesini. Yang kami pesan adalah menu "Paket Nasi". Gurame Sambal Bali 32k Udang masak telor asin 35k Udang goreng tepung 35k Jadi saya cobain Sambal Bali alias sambal matah. Langit-langit mulut berasa kaya ada api unggun, panas! Beda kaya sambal matah yang pernah dicoba, biasanya selalu bisa dimakan dan habis, yang ini tuh gak habis karena terlalu pedas. Saya cobain juga sambal di udang itu aja udah pedas, ternyata yang sambal bali lebih gila! Not recommended buat yang lemah kaya aquh. Menu selanjutnya adalah udang masak telur asin atau nama kerennya salted egg prawns. Makanan dengan campuran salted egg familiar buat saya baru satu tahun belakangan. Untuk menu ini asinnya pas dan sangat bisa dinikmati. Kriuk dari tepung udangnya juga masih terasa renyah. Apalagi untuk menu udang goreng tepung satunya, renyah dan g...

Kuliner #11 : Bang Rio - Warung Sop Khas Jakarta Cabang ke-Sekian

Malam seninan hunting tempat makan sampai ke Demang Lebar Daun. Nyobain makan di Warung Sop Bang Rio khas Jakarta, yang sebelumnya sudah lama pengen kesini karena ngetop di kalangan orang-orang di kantor. Baru hari itu kesampaian. Oiya, sesuai judulnya, atau saya yang salah tafsir, di daftar menu kan Warung Sop Bang Rio di Demang Lebar Daun ini adalah cabang "999" Bandung. Apakah cabang ke-999 atau namanya di Bandung itu "999" makanya dikasih apostrophe. Gak tau juga. Yang pasti katanya disini makanannya enak-enak. Pokoknya saya mau buktiin sendiri!  Sop Daging Has 20K Ampela Ayam 10K Nasi Putih 8K Saya itu bukan pecinta soup-soupan. Pas ngerasain soup khas Jakarta boleh dibilang rasanya lain dari yang lain. Kuah putihnya itu ternyata dari susu full cream. What? Soup pake susu? Terdengar aneh tapi enak loh. Kata temen sih rasanya udah sama percis kaya yang dijual di Jakarta. Kalau dilihat isi soupnya sedikit, mungkin sekitar 4 sampai 6 poton...

Kuliner #13 : Magal - Korean BBQ House

Buka puasa bersama hari Minggu ke Seorae, Senin ke Magal. Mampus kolesterol! Berawal dari teman kantor yang heboh hunting tempat makan, dia yang banyak pengennya, akhirnya menemukan promo buka puasa all you can eat di Magal 109.000,- ++ Rupiah saja minimal 4 orang untuk hari Senin sampai Jum'at, yang normalnya 168.000,- ++. Menarique. Siang dia ngeshare info, sorenya kami langsung cus. Berhubung gak pake reservasi.  Lokasinya di Central Pavilion di jalan Letkol Iskandar (Bekas kantor Poltabes lama) atau daerah Dempo dimana di dalamnya ada Magal, Kedai Kopi 7, Pempek Taman Kenten 888, dan Wong Eatery and Drinks. Ada beberapa syarat yang salah satunya harus instal aplikasi IMGO di hp atau search aja Magal yang developernya Smile Design Studio. Terus syaratnya harus selesai dalam waktu 75 menit, jadi berasa lomba makan, cepet-cepetan. Soalnya kalo tambah waktu harus bayar 50ribu lagi. Belum lagi makanan gak boleh ada yang sisa, ini cuma buat daging-dagingan aja. Menu la...